Sabtu, 02 Agustus 2008

SURGICAL NURSING PERAWATAN BEDAH

Definition :
Surgical adalah bedah

Nursing adalah perawatan
jadi, Surgical Nursing adalah Perawatan Bedah

Nursing atau perawatan adalah suatu pekerjaan, atau job
dilakukan oleh perawat.

Surgical ada 2 departement yaitu:
Surgical Emergency
Surgical Ward

Surgical Emergency bila pasien dalam kondisi gawat darurat bedah yang memerlukan tindakan yang cepat, bila tidak segera ditangani bisa berakibat fatal pada pasien/kematian.

Surgical Ward/Bangsal Surgical bila pasien memerlukan rawat inap/tinggal di rumah sakit.
Perawatan di bangsal meliputi rutinitas dan emergency.
- menjaga pasien supaya bedrest, jika diperlukan
- memberikan obat-obatan/medications sesuai order dokter
- mensuplai intravenous fluids/cairan perenteral
- menyiapkan operation preparation
- attending doctor's round
- memberikan/order makanan/diet management
- change position /2 jam untuk patien disable
- tata laksana ruang/house keeping menagement
- laundry management
- preparation for emergency needs : emergency trolley and emergency medicines untuk deteriorated patient.
- dressing management
- folleys catheter insertion , nasogastric tube insertion , by doctor and with nurse assistance.
- ambulating patient
- ventilator management, for patient with ventilator in the ward / ventilator for stand by
- Sending and Taking patient from operating room
- Giving and maintenance of Oxygenation
- Store/Stock Management


Kasus yang sering pada patient dengan kasus bedah adalah:
- Kecelakaan mobil/motor ( RTA- Road Traffic Accident ),
- jatuh dari ketinggian ( Fall From High - FFH )
- Appendicitis ( Radang Appendix )
- Hematemesis-Melena ( Muntah darah-Berak darah )
- Intestinal Obstruction ( Sumbatan Usus )
- Abdominal Pain
- Obstuctive Jaundice ( Sakit Kuning karena Sumbatan )
- Morbid Obesity
- PNS ( PiloNidal Sinuses )
- Lipoma
- Circumcission

Procedure2 yang dilaksanakan :
- Bedah/operasi
- Endoscopy
- Colonoscopy
- NasoGastricTube
- Folley's Catheter
- X-Ray
- Ultrasonography (USG)
- Computerized Tomography Scan ( CT-Scan )
- Magnetized Resonance Imaging ( MRI )
- ERCP
- MRCP
- Bone Scan
- Vascular Lab/Study
- Doplar / Vascular Study
- Cystoscopy
- Pulmonary Function Test ( PFT )
- Fine Needle Aspiration ( FNAC ) Under Ultrasound / CT Guidance

Operasi yang biasa dilakukan di Operating Theater untuk kasus bedah :
- Appendictomy ( open, Laparoscopic atau Diagnostic Laparoscopic Appendictomy )
- Hernia / Mess repair
- Debridement
- Amputation
- Cholecystectomy / Laparoscopic Cholecystectomy
- Laparotomy
- Incission& Drainage ( I&D )
- Excission Under Anaesthesia ( EUA )
- Abdominal Binding
- Gastrostomy Tube Insertion

Consultations :
Karena kasus pada patient tergantung pada kondisi dan hal2 yang dialami patient,
patient memerlukan konsultasi2;
- Ortopedic Consultation
- Faciomaxillary consultation
- ENT consultation
- Diabetic consultation
- Anaesthesiology consultation
- Medical Consultation
- Cardiology consultation
- Nephrology consultation
- Psychiatric consultation
- Neurology consultation
- Plastic Surgery consultation
- Spinal Surgery consultation
- Radiology consultation

Karena demikian komplexnya permasalahan yang dihadapi pasien, demikian banyak prosedur x-ray, operatin, consultation dllsb, belum lagi permasalahan/tuntutan pasien, keluarga dan sanak family/relative, perawat dihadapkan pada rumitnya tindakan/intervensi keperawatan, ditambah dengan tingkat pendidikan masyarakat yang semakin meningkat, perawat juga seyogyanya memperkuat diri dengan meningkatkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.

Bisa dilihat posisi keperawatan. Perawat yang mendapat pendidikan dari Asisstan perawatan, nursing school, akademi keperawatan, maximal dari diploma keperawatan D4 setara Bachelor Science of Nursing (BSN).

Setarakah dengan Pendidikan dokter yang paling tidak/minimal Es-Satu Kedokteran?

Dari pihak pasien, ada yang berpendidikan S1 Engineer, Lawyer, Businessmen, bahkan dr, Dr, Master.

Memang, bahwa kenyataan tak ada satu manusiapun didunia yang bercita2 ingin jadi perawat??? Sepertinya profesi perawat adalah suatu profesi karena keterpaksaan harus bertahan hidup, untuk menafkahi diri dan keluarga, apakah lalu perawat pasrah dan harus terima dengan mendapatkan pendidikan terakhir keperawatan??? Samakah profesi keperawatan dengan profesi kuli dan buruh?? Kenyataan bahwa tidak semua profesi lain selain dokter dan insinyur disukai oleh orang2 sehingga bercita2 untuk jadi dokter, insinyur, namun akhirnya juga harus mengambil profesi lain. Pada kenyataannya, profesi perawat juga ada yang lulusan S1 bahkan sudah banyak, kemudian Master Keperawatan, Doktor bidang keperawatan ( walaupun jarang ) dan bahkan professor keperawatan ( walau di negara kita belum punya ).
Di Philiphina sudah punya professor Ray A Gapush. Entah Indonesia kapan punya professor ??

Didalam merawat pasien, perawat tidak bisa menolak perawatan pasien yang beda departemen, karena perawat tidak mengambil/tidak ada spesialisasi. Seperti di bangsal bedah di rumah sakit tempat saya bekerja. Bangsal bedah, hasrus merawat pasien vascular/bedah vascular untuk ruang private/khususi. Dan bila ada bed kosong, apabila bangsal medical penuh, harus menerima admission pasien dengan kasus medikal. jumlah pasien yang harus diterima dari medikal tergantung keputusan dokter kepala departemen bedah dan kesepakatan dengan direktur rumah sakit.
Berbeda dengan dokter, mereka bisa bilang saya dokter bedah, tidak merawat pasien medikal. Bisakah perawat mengatakan saya perawat bedah, tidak merawat pasien medikal. Tentu tidak bisa?? Karena tidak ada perawat bedah, tidak ada perawat medikal, adanya adalah perawat umum. Sama halnya dokter umum, dokter umum tidak bisa mengatakan saya dokter umum, saya hanya merawat pasien bedah, tidak merawat pasien medikal.
Maka perawat umum, tidak bisa mengatakan, saya perawat umum, hanya merawat pasien bedah, tidak merawat pasien medikal.
Hal lain tentang pull-out.
Saya perawat umum di bangsal bedah. Apabila bangsal sepi/pasien sedikit biasanya kurang dari 20 pasien dengan 4 orang perawat malam. 4 orang jika diperlukan dikurangi satu untuk diperbantukan di Casualty/UGD. Jika Nurse Supervisor panggil, saya tidak bisa mengatakan, saya perawat umum bedah di bangsal , tidak merawat pasien di Casualty medical-surgical. Sedangkan dokter bisa merawat pasien di Casualty jika on-call, dan on-call tidak setiap hari, sementara perawat bisa diperbantukan setiap hari/ dipanggil sewaktu-waktu.

Namun kesemuanya ini, terlebih penting dan penting adalah peningkatan jenjang ke pendidikan Keperawatan yang lebih tinggi adalah suatu keharusan. Belajar tidak hanya belajar agama saja tapi juga pelajaran umum/keperawatan, belajar harus terus menerus dari mulai ayunan sampai ke liang lahat.

Kesan2 dan jawaban perawat terutama yang bekerja di rumah sakit tentang S1 Keperawatan adalah:
1. Ah.. ngapain sekolah lagi. Buang2 uang mendingan buat makan, atau beli ini dan itu yang lebih berharga. beli/bikin rumah bagus, beli mobil dll.
2. Ah.. mendingan uangnya buat bisnis.
3. Ah.. mendingan ngambil study lain, sepeti komputer, tehnik, hukum, akuntansi, ilmu pendidikan dll.daripada S1 Keperawatan paling2 juga ngerawat pasien, toh ijazah sekarang AMK, AMd.Kep masih laku dan terus dipakai. Kalau S1 Keperawatan malah susah cari kerjaannya? Benarkah??
4. Ah.. malas ah kuliah lagi, banyak tugas2 yang malas untuk mengerjakannya.
5. Ah.. buat apa kuliah lagi toh kalau mati tidak akan jadi pertanyaan kubur/akhirat.

Jika berkeinginan untuk mencerdaskan kehidupan perawat, maka seharusnya dihilangkan kebiasaan dengan mengucap 5 Ah.. ini.